Home » » MOUNTAIN SICKNESS (penyakit gunung)

MOUNTAIN SICKNESS (penyakit gunung)

Setiap pendaki tentu pernah mengalami mountain sickness, dalam bahasa kita di kenal dengan penyakit gunung. Pengertian penyakit gunung sebenarnya hanya berorientasi kepada lokasi, dalam hal ini  lokasi terjadinya penyakit ini berada pada ketinggian tertentu dan kita sering menyebutnya dengan gunung.

Seorang pendaki sebelum menetapkan diri melakukan pendakian harus memiliki bekal ilmu yang memadai, tak hanya ilmu perbekalan tetapi juga harus menguasai ilmu kesehatan minimal paham tentang mountain sickness (penyakit gunung)

Beberapa penyakit gunung yang sering menyerang para pendaki adalah sebagai berikut:

1. Edema Paru : 


Mountain Sicness Edema Paru

Edema paru dapat di deskripsikan adanya kebocoran plasma darah kedalam jaringan paru2 menyebabkan kantung2 udara tidak efektif lagi untuk pertukaran oksigen dengan karbondioksida.

Gejala2 edema paru biasa muncul setelah kira-kira para pendaki telah mencapai ketinggian 3000 m, yaitu 12 jam sampai 36 jam setelah si penderita kekurangan oksigen. Pada kasus ini semakin besar pengerahan tenaga yang di lakukan oleh pendaki, semakin cepat pula edema paru berkembang. Sebab pada ketinggian 3000 m kandungan oksigen dalam udara sangat tipis.

Gejala yang terjadi pada penderita edema paru adalah : Nafas terputus - putus ( dada terasa terhimpit ), mual, tidak nafsu makan, batuk kering yg dilanjutkan dengan batuk berdahak, dahak berdarah, denyut nadi sangat cepat ( 120 sampai 160 per menit ), nafas terdengar ribut ( suara bergelembung dari dada ), serta kuku, muka, dan bibir kebiru - biruan. 

Pertolongan pertama pada penderita edema paru adalah segera beristirahat. Bila penderita kehilangan kesadaran disertai dengan gelembung busa putih atau merah jambu di mulut atau hidung,segera turunkan penderita dari ketinggian. Begitu gejala pertama muncul ( pusing sekali dan batuk - batuk ) secepatnya harus dilakukan evakuasi dengan membawa korban ketempat yg lebih rendah.

2. Kepanasan ( heat exhaustion ):


Penyakit Gunung Kepanasan

Kepanasan adalah salah satu mountain sickness di mana rasa panas yg berlebihan/lejar panas yang di alami seorang pendaki. Kepanasan (Heat exhaustion) dapat dialami oleh seseorang karena keadaan alam yag panas atau karena fisik yang lemah. Keadaan ini menyebabkan urat- urat darah yang berada di bawah kulit mengembang, sehingga aliran darah ke otak dan organ penting lainnya berkurang.

Gejala penyakit gunung kepanasan ini antara lain, Mual, pusing, haus, sakit kepala, kulit lembab dan dingin, tidak sadarkan diri. Pada beberapa kasus dapat di temukan urat nadi yang berdenyut cepat. Pertolongan dan penanggulangan pertama yang dapat di lakukan pada penderita penyakit kepanasan adalah beristirahat dan memulihkan kondisi tubuh.

3. Aklimatisasi :

Mountain Sickness Aklimatisasi

Mountain sickness selanjutnya adalah Aklimatisasi yaitu terjadinya dehidrasi atau kekurangan kadar garam dalam tubuh sehingga membuat penderita sangat peka terhadap rasa panas. Terik matahari dapat membuat rasa panas yg luar biasa. Keadaan ini menimbulkan gejala yg disebut sengatan panas ( heat stroke atau sun stroke, yaitu muka merah dan panas, denyut urat nadi cepat, sakit kepala, lemah, dan malas ).

Penanggulangan penyakit gunung aklimatisasi tersebut adalah dengan menempatkan si penderita ditempat yg sejuk, diberi minum air dingin yg diberi garam atau tablet garam, bisa juga dengan segera minum air dingin secara terus menerus.

4. Radang Dingin: 

Penyakit Gunung Radang Dingin

Mountain sickness berikutnya yang perlu di ketahui pendaki adalah Radang Dingin. Di gunung es, udara sangat dingin dapat mempengaruhi otot sehingga menyulitkan koordinasi tubuh. Seseorang yang terserang penyakit radang dingin di tandai dengan sulitnya menggerakkan organ tubuh misalnya meyalakan korek api, membuat simpul tali, atau memegang benda-benda kecil.

Jika temperatur kulit telah menurun hingga 10 derajat celcius, sentuhan rasa sakit di kaki atau lengan tidak terasa. Begitu temperatur semakin menurun di bawah 10 derajad celcius panyakit radang dingin atau Frostbite akan timbul. Sebagai akibat membekunya air didalam sel - sel antara kulit dengan pembuluh kapilar ( pembuluh darah terkecil ). 

Penyakit gunung Radang dingin ditandai oleh kulit pucat berwarna putih keabu - abuan . Rasa sakit mula - mula muncul, tetapi kemudian mereda. Bagian yang terkena radang dingin akan terasa sangat dingin atau bahkan mati rasa. Kemudian akan terjadi pembekuan otot yang akan menjalar ke tulang. Jika tidak segera dihentikan, proses pembekuan akan meluas ke seluruh tubuh. Pertolongan pertama pada penderita radang dingin adalah segera hangatkan penderita dan lakukan evakuasi ke daerah rendah yang bersuhu hangat. Akibat fatal jika penderita tidak segera di tangani adalah amputasi (memotong) bagian tubuh yang terkena radang dingin untuk menghentikan proses pembekuan darah.

5. Buta Salju : 

Mountain Sickness - Penyakit Gunung

Berikutnya penyakit gunung buta salju. Seperti yang kita tahu bahwa semakin tinggi suatu daerah, semakin besar pengaruh ultraviolet. Penyakit gunung buta salju terjadi akibat paparan sinar ultraviolet terhadap mata yang berlangsung lama dan terus menerus. Mula-mula mata terasa perih dan kering, kemudian pada kelopak mata terasa seperti “terisi pasir”. Saat mata di gerakkan akan terasa sakit, air mata banyak bercucuran, kelopak mata merah dan bengkak. Penyakit gunung Buta salju akan menghilang sendiri beberapa hari kemudian, yang terpenting adalah beristirahat, tutuplah mata dengan kain bersih, jangan sekali - kali menggosok mata karena dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.


*Selamat Mendaki.  >_< 321 ... :)


0 komentar:

Posting Komentar