Survival

Survival, mungkin anda pernah mendengar orang menyebut kata ini, Yups, survival. Survival menurut arti katanya adalah bertahan hidup atau survive = bertahan. Survival dapat di maknai dengan usaha untuk mempertahankan diri dalam keadaan sulit demi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Survival cukup familiar di kalangan para petualang dan militer, sebab petualangan dan militer adalah suatu kegiatan yang sarat dengan resiko yang sangat ( bukan lagi cukup tetapi sangat ) besar yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu.

Dalam artikel kali ini kita hanya akan membahas survival untuk para petualang dan tidak membicarakan survival dari kaca mata militer. Meskipun terdapat kesamaan di dalam nya namun alangkah baiknya jika kita membahas survival yang memang di peruntukkan bagi para pendaki dan petualang.

Seperti telah di singgung di atas bahwa survival adalah usaha untuk mempertahankan hidup di alam bebas di mana bahaya setiap detik dapat mengancam jiwa. Untuk itu bagi para petualang khususnya para pendaki gunung, kemampuan untuk menguasai materi survival adalah hal yang wajib di miliki. Seperti yang telah di jabarkan jelas dalam artikel mountaineering, alam bebas adalah alam yang masih suci dan liar. Jika kita memasuki alam liar berarti kita siap menghadapi segala hal dan kondisi yang sulit di mana nyawa adalah taruhannya. Bukan untuk menakuti tetapi memang inilah kenyataan saat kita berada di alam liar.

Pertanyaan yang berhubungan dengan survival sebenarnya cukup simpel, apa yang harus di lakukan pada saat situasi tidak bersahabat, ketika kita berada di alam bebas? Bagaimana cara melakukan survival? Untuk menjawabnya maka kita harus memahami beberapa hal terlebih dahulu agar kita mendapatkan suatu gambaran apa sebenarnya survival itu sendiri. Hal - hal tersebut di antaranya penguasaan medan, penguasaan teknik survival dan penguasaan kondisi mental. Ke tiga hal ini saling terkait, menguasai medan tanpa memiliki teknik survival, percuma, yang kita miliki hanya gambaran semata. Menguasai medan dan teknik survival tetapi mental kita lebay. Sama saja kita bunuh diri. Kenapa? semua ilmu, semua teknik yang kita miliki tak akan bisa kita jalankan (terapkan) jika mental tak mendukung alias down. Sedikit intermezo, kondisi mental seseorang di katakan down apabila sering mengucapkan kalimat - kalimat misalnya "Kita tak akan selamat!"  "kita akan mati di sini!"  "Kita tak akan bisa pulang!" Ini beberapa kalimat pendek dan ringan tetapi efeknya cukup besar bagi diri sendiri ataupun tim. Semua orang yang berada dalam kondisi sulit di alam liar tentu mengalami tekanan mental tinggi. Bagaimana mengatasinya? akan kita bahas dalam artikel khusus tentang mentalitas yang akan datang. Yang jelas lebih baik anda diam di saat anda menyadari bahwa mental anda mengalami penurunan. Biarkan anggota lain yang memegang kendali dan yakin lah bahwa anda akan selamat.

Kembali ke topik survival, Secara umum survival adalah cara untuk mempertahankan hidup dalam kondisi darurat dengan bahan dan alat yang ada. Pengertian "bahan dan alat yang ada" adalah memanfaatkan segala macam bahan yang ada di sekitar kita dan menggunakan alat - alat yang tersisa di saat kondisi darurat. Namanya darurat tentu tidak ada persiapan sedikitpun, bahan terbatas alat pun tidak lengkap. Repot kan?! di sinilah penguasaan survival berperan penting, terlebih anda adalah pendaki dan penjelajah alam liar. Pertanyaan nya "Bagaimana caranya selamat?" itu yang harus di cari.

Inti dari adanya meteri survival dalam pecinta alam adalah untuk menjawab pertanyaan di atas. Sehingga sebagai seorang pendaki dan petualang tidak perlu berpikir banyak dan lama di saat kondisi sedang darurat. Karena dia telah di bekali dengan ilmu dan materi cara menyelamatkan hidup yaitu materi survival. Saat kondisi darurat waktu amatlah berharga, di mana stiap detik energi anda terus berkurang dan kemungkinan bahaya datang semakin besar.

Apa saja langkah dan teknik survival yang di butuhkan dalam kondisi seperti itu? ikuti terus update situs Nirwana Pala.